Rabu, 13 November 2013

I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kita tahu bahwa semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energy yang cdibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakaan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya, tekanan osmosis, derajar, keasaman (pH), temperature, sterilisasi (Stainer,1982).



Perlu kita ketahui pembuatan media didasarkan pada fungsi, komposisi media, dan konsistensinya sehingga dalam kultur atau media yang dibuat dapat menumbuhkan mikroba dengan baik dan sesuai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan (Dwijoseputra,1984).
            Yang melatar belakangi praktikum pembuatan media adalah agar praktikan dapat menambah pengetahuan mengenai cara pembuatan medium pertumbuhan mikroba.


B.     Tujuan

Mengenal jenis pertumbuhan mikroba, bahan-bahan dan cara pembuatanya.









II.                MATERI DAN METODE

A.    Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan media pertumbuhan ini yaitu : timbangan analitis, erlenmeyer, tabung reaksi, gelas ukur, beker glass, pengaduk, pH universal, hot plate stirrer, autoklaf, dan cawan petri.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu : Lab Lemco Powder, peptone, Mannitol, Sodium Chloride, Phenol Red, Agar, Akuades, Beef Extract, Peptone, Lactose, Bite Salt, dan HCL/NaOH.
B.     Metode
1.      Pembuatan Mannitol Salt Agar 1/20 Resep
Rounded Rectangle: Lab Lemco Powder 1 g
Peptone  10 g
Mannitol  10 g
Sodium Chloride 75 g
Phenol Red  0,025 g
Agar   15 g
Akuades  s.d 1000 ml
 






 


                               Ditimbang menggunakan timbangan analitik
Dilarutkan dengan akuades
                                                             Dipanaskan menggunakan kompor atau
hot plate Stirrer
                                                          Diaduk dan di homogenkan
Rounded Rectangle: Larutan Agar
 




diukur pHnya dengan pH indikator yaitu 7,4
kurang lebih 0,2
apabila pH terlalu basa maka ditambah HCl
 apabila pH terlalu asam maka ditambah  NaOH
di masukkan ke dalam labu erlenmeyer







 



 disterilisasi 15 menit
Rounded Rectangle: LabuErlenmeyer   suhu 121o C
Rounded Rectangle: Autoklaf  
                                                                                                   dituang
Rounded Rectangle: Media tegak (6-8 ml)
Media miring (3-5 ml)
Tabung reaksi
 


    dituang secara aseptis
 




Rounded Rectangle: Media siap pakai                                                                                                  disterilisasi 15 menit
 








2.      Pembuatan Salmonela Shigella Agar  1/20 resep
3.      Skema penuangan media ke cawan petri, tabung tegak dan tabung miring
a.       Penuangan media ke cawan petri




III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
a.       Pembuatan media Mannitol Salt Agar 1/20 Resep dengan komposisi sebagai berikut :
Lab Lemco Powder           1 g
Peptone                             10 g
Mannitol                            10 g
Sodium Chloride               75 g
Phenol Red                        0,025 g
Agar                                  15 g
Akuades                            s.d 1000 ml
b.      Pembuatan media Salmonela Shigella Agar  1/20 resep dengan komposisi sebagai berikut :
Beef extract           5 g
Peptone                 5 g
Lactose                  10 g
Bite salt                 8,5 g
Agar                      15 g
Akuades                s.d 1000 ml
c.       Gambar hasil akhir penuangan media
GAMBAR : Agar yang ditampung pada media tabung reaksi tegak dengan volume 6-8 ml.
GAMBAR : Agar yang ditampung pada media tabung reaksi miring dengan volume 3-5 ml.
GAMBAR : Agar yang ditampung pada media cawan petri dengan volume 8-10 ml

B.     Pembahasan
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk membiakkan mikroba. Penyusunan media biakan bagi setiap mikroorganisme. Tujuan utamanya ialah menentukan suatu campuran persyaratan zat gizi yang seimbang pada konsentrasi yang dapat memungkinkan pertumbuhan yang baik (Stainer,1982).
Media didefinisikan sebagai suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan mikroorganisme. Pembuatan media pada setiap mikroorganisme merupakan suatu bahan untuk memberikan suatu nutrisi sebagai syarat gizi yang seimbang dan pada konsentrasi yang memungkinkan pertumbuhan yang baik.fungsi dari media pertumbuhan yaitu untuk mendapatkan isolat mikroba menjadi kultur nurni (Michael,1998).
Media juga dapat diartikan sebagai suspensi yang digunakan untuk menyediakan nutrisi bagi mikrorganisme dalam pertumbuhan dan perkembanganya. Media sendiri berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi danperhitungan jumlah mikroba dimana dalam proses pembuatanya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media (Irianto, 2006).
Macam-macam media pertumbuhan menurut Soebagidjo, 2006 adalah :
1.      Medium berdasarkan sifat fisik
a.       Medium Padat
Yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.
Contoh : Nutrient Agar (NA) dan Glucose Agar (GA)
b.      Medium setengah padat
Yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga sedikit kenyal.
Contoh : Nitrogen Free Bromthymol Blue (NFB)
c.       Medium Cair
Yaitu media yang tidak mengandung agar.
Contoh : Nutrient Broth (NB) dan Lactose Broth (LB)
2.      Medium berdasarkan Komposisi
a.       Medium sintesis
Yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takaranya dengan pasti.
Contoh : glucose Agar (GA) dan Mac Conkey Agar (MCA)
b.      Medium Semi Sintesis
Yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti.
Contoh : Potato dextrose Agar (PDA)
c.       Medium Nonsintesis
Yaitu medium yang komposisinya tidak diketahui secara pasti.
Contoh : Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar dan Pancreatic Extract
3.      Medium berdasarkan tujuan
a.       Media Isolasi
b.      Media Selektif
c.       Media diperkaya
d.      Media untuk Peremajaan Kultur
e.       Media untuk Menentukan Kebutuhan Nutrisi Spesifik
f.       Media untuk Karakterisasi Bakteri
g.      Media Diferensial
Dasar makanan yang paling baik dalam pemeliharaan bakteri adalah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia. Medium yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan di laboratorium yaitu kaldu cair dan kaldu agar. Medium ini terdiri dari Beef Extract 3 gram, peptone 5 gram, dan air suling 1000 ml. Jika diperlukan medium padat, maka ditambah 15 gram agar (Dwijoseputra,1984).
Fungsi resep dari pembuatan media pertumbuhan :
1.      Beef Extract berfungsi sebagai substrat bakteri, nutrisi karbohidrat, senyawa nitrogen organik, vitamin larut air, dan garam.
2.      Peptone berfungsi sebagai protein yang larut dalam air.
3.      Agar merupakan bahan pemadat yang terbuat dari sususnan kompleks polisakarida ganggang laut (Dwijoseputra,1984).


0 komentar :

Posting Komentar